Jangan Marahi Anak

Mendisiplinkan anak bukanlah tentang memarahi atau membentak mereka, tetapi tentang memberikan aturan yang jelas, konsekuensi yang konsisten, dan memberikan pujian serta penghargaan ketika perilaku yang diinginkan tercapai. Disiplin yang positif dan efektif membutuhkan kesabaran.

Jangan Marahi Anak
Foto anak saya. :)

Ketika Mirza (anakku) menumpahkan kopi yang baru kuminum sedikit.
Ketika Mirza mengacak-acak isi kamar yang baru selesai dirapikan.
Dan ketika Mirza terbangun di tengah malam kemudian kami harus sigap menyeduh susu untuknya.
Maka kami menjalani itu semua dengan senyum, sabar, dan ikhlas.

Kami menikmati masa-masa ini,
sebab kami sadar,
tak selamanya dia menjadi balita.
Suatu saat dia déwasa,
dan sesekali mungkin kami merindukan masa-masa ketika dia masih lucu-lucunya.

Anak jangan dimarahi.
Dia hanya belum tahu apa yang sebaiknya dilakukan.


Sejak anakku dilahirkan sampai detik ini (dan insya Allah seterusnya) saya tidak pernah membentak atau memarahi dia. Bahkan berkata keras pun saya tak pernah.
Bila saya kesal, misalkan Mirza réwél kemudian mengacak-acak méja sampai air kopi tumpah, saya lebih memilih diam dan menahan émosi cukup di dalam hati, kemudian dengan kasih sayang, saya menggéndongnya ke luar rumah atau melihat benda-benda menarik yang ada di dalam rumah. Cara ini sering kali berhasil membuat dirinya tenang.
Memarahi anak hanya membuat dirinya dendam, dan kelak bila déwasa dia pun akan menjadi pemarah atau justru menjadi anak yang kurang inisiatif karena takut salah kemudian takut dimarahi.

Kapan Kita Boleh Marah?

Ketika kita membicarakan tentang mendisiplinkan anak, penting untuk diingat bahwa tujuan utamanya adalah untuk membantu anak-anak memahami dan mempelajari perilaku yang tepat serta mempersiapkan mereka untuk kehidupan di masyarakat yang adil dan sehat. Mendisiplinkan anak dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk memberikan aturan yang jelas, memberikan konsekuensi yang konsisten, dan memberikan pujian dan penghargaan ketika perilaku yang diinginkan tercapai.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa metode disiplin yang efektif dan positif tidak selalu termasuk memarahi anak. Memarahi anak secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan hubungan orang tua-anak. Sebagai gantinya, disiplin yang positif dapat lebih efektif dalam membantu anak-anak belajar dan tumbuh, termasuk dengan memberikan penghargaan, memberikan contoh yang baik, dan berbicara secara jujur dan terbuka dengan anak.

Ada situasi tertentu di mana marah mungkin menjadi tanggapan yang wajar, seperti ketika anak melanggar aturan yang berpotensi membahayakan dirinya atau orang lain. Dalam hal ini, penting untuk tetap tenang dan memberikan penjelasan yang jelas tentang mengapa perilaku tersebut tidak diterima dan konsekuensi apa yang akan terjadi jika perilaku tersebut terus dilakukan.

Intinya, disiplin yang positif dan efektif membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Marah dapat digunakan dalam situasi tertentu, namun bukanlah satu-satunya atau bahkan cara terbaik untuk mendisiplinkan anak.

Sebagai penutup, saya cantumkan kutipan-kutipan dari orang-orang terkenal tentang anjuran untuk tidak suka memarahi anak.

  • "Hukuman fisik atau verbal pada anak-anak tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan mereka." - American Academy of Pediatrics
  • "Ketika kita marah pada anak-anak kita, kita mengirimkan pesan bahwa amarah dan kekerasan adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan masalah." - Desmond Tutu
  • "Penganiayaan verbal adalah salah satu bentuk kekerasan paling merusak pada anak-anak. Ini dapat menyebabkan trauma yang dalam, memicu kecemasan, dan mempengaruhi perkembangan otak." - Alice Miller
  • "Ketika kita memarahi anak-anak kita, kita mengurangi kemungkinan mereka untuk menjadi percaya diri, berpikir secara kreatif, dan mengeksplorasi dunia dengan percaya diri." - Jane Nelsen
  • "Pendidikan anak-anak tidak terjadi saat kita marah atau mengancam mereka. Ini terjadi saat mereka merasa dicintai dan terhubung dengan orang dewasa dalam kehidupan mereka." - Gordon Neufeld
  • "Pendisiplinan dengan kekerasan hanya akan membuat anak-anak lebih buruk. Itu hanya akan menyebabkan anak-anak menjadi takut, marah, dan kehilangan kepercayaan pada diri mereka sendiri." - Nelson Mandela
  • "Tidak ada alasan untuk memperlakukan anak-anak dengan cara yang kita tidak akan memperlakukan orang dewasa lainnya. Jangan pernah memarahi anak-anak dengan cara yang merendahkan martabat mereka atau mengancam keselamatan mereka." - Marian Wright Edelman

All reactions:1Margo Cahyono